Karies
gigi adalah lubang pada gigi akibat proses patologis yang mengenai jaringan keras gigi mulai dari email,
dentin sampai mengenai pulpa/saraf gigi. Karies ini dapat mengenai gigi susu ataupun
gigi tetap. Karies pada gigi susu umumnya terjadi setelah beberapa bulan gigi
tumbuh dan biasanya mengenai gigi depan atas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies pada gigi susu antara lain :
1.
Karakteristik anatomi gigi susu.
Proses kalsifikasi/ pengerasan gigi
susu belum selesai saat gigi erupsi/ muncul kedalam rongga mulut, sehingga
dentin yang belum tertutup email dengan sempurna serta dalamnya pit dan
fissure akan membuat plak mudah
menempel, sehingga mempercepat terjadinya karies.
2.
Susunan gigi pada lengkung rahang.
Gigi yang berjejal tidak memiliki self –cleansing sehingga mudah terjadi
karies.
3.
Restorasi gigi dan alat-alat dental pada gigi
Tambalan, space maintainer dan alat
ortodonsi membuat sisa makanan mudah menempel pada gigi.
4.
Faktor keturunan
Bentuk morfologi gigi yang memudahkan
terjadinya karies merupakan sesuatu yang diturunkan dari orang tua.
Anak-anak
yang menderita lubang gigi akan mengalami kesulitan makan dan minum yang akan
berpengaruh terhadap kesehatan umum dan status gizinya. Lubang gigi pada gigi
depan juga mempengaruhi psikis anak, sehingga anak merasa malu untuk tertawa
karena giginya yang tampak ompong.
Gigi yang
berlubang dapat dilakukan penambalan baik penambalan biasa dengan menutup
lubang pada gigi, maupun dengan menyelubungi gigi yang berlubang yang dikenal
dengan jacket crown.
Jacket
crown biasa dibuatkan pada gigi depan yang berlubang besar. Pada gigi susu
rahang atas bagian depan, dapat dibuatkan jacket crown yang terbuat dari bahan Composite
(bahan tambal sinar) ataupun dengan Polycarbonate
yang aman bagi anak.
LAPORAN KASUS
Diagnosa : Rampant karies (banyak gigi yang berlubang)
TERAPI YANG DIBERIKAN
1.
Memberikan
penyuluhan kepada orang tua supaya anaknya mengurangi frekuensi makan permen
terlebih dengan dikulum dalam waktu yang lama. Menggosok gigi dengan cara yang
benar setelah makan dan sebelum tidur serta mengurangi konsumsi karbohidrat
antara waktu makan atau menggantinya dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.
2.
Dilakukan
penambalan biasa pada gigi-gigi susu yang karies/ berlubang serta dibuatkan
jacket crown secara indirect dari bahan composite (bahan tambal sinar).
KESIMPULAN
DAN SARAN
Pencegahan terhadap karies dapat dilakukan sebelum karies
terjadi dan dapat dilakukan dengan
memberikan pengetahuan seperti penyuluhan
secara perorangan atau massal, sehingga dapat menggugah kesadaran orang
tua, terutama ibu untuk menerapkan
kebiasaan yang baik juga membantu membersihkan dan mengajarkan putra-putrinya
menyikat gigi sejak dini.
Pertumbuhan dan perkembangan gigi anak juga harus selalu
diperhatikan untuk mencegah timbulnya karies secara dini. Kunjungan ke dokter
gigipun harus dilakukan sedini mungkin agar dapat dilakukan perawatan segera
apabila gigi anak telah berlubang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Drummond, B., dkk., 2003, Dental Caries and
Restorative Paediatric Dentistry, dalam Handbook
of Pediatric Dentistry, Cameron, A.C. dan Widmer, R.P., 2nd Ed., Sydney, Mosby, pp:
342-50.
2.
Dilley , G.J., dilley, D.H., Machen, J.B.,
1980. Prolonged Nursing Habits, Aprofile and Their Families, J Dent Child, 47: 26-32.
3.
McDonald, R.E., Avery, D.R., Stookey,
G.K., 2000, Dental Caries in the Child
and Adolescent, dalam Dentistry for The
Child and Adolescent, 7th Ed, St.Louis, Mosby, pp: 209
Tidak ada komentar:
Posting Komentar