KLINIK GIGI ANAK YOGYAKARTA |
I. Pendahuluan
Kehamilan menjadi momen yang sangat
istimewa bagi setiap wanita. Kehamilan
merupakan proses yang melibatkan perubahan anatomi dan ketidakseimbangan
hormonal. Pada umumnya selama hamil sering
terjadi perubahan fisiologis, seperti rasa malas, manja dan nausea sehingga
mengabaikan kebersihan gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan karies dan
penyakit periodontal. Pada akhirnya bisa mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin.
II.Tinjauan Pustaka
A.
Masa Kehamilan
Pada masa kehamilan terjadi
peningkatan kadar asam dalam rongga mulut. Apalagi ditambah adanya refleks muntah karena perubahan sistem
gastrointestinal akibat perubahan hormonal dan pembesaran uterus. Cairan
gastrik yang bersifat asam menyebabkan permukaan gigi terjadi korosif sehingga
giginya menjadi sensitif. Perubahan hormonal dan vaskular yang disertai dengan
kehamilan akan memperberat respons gusi terhadap plak bakteri. Karies dan
penyakit periodontal (jaringan penyangga gigi) merupakan masalah gigi dan mulut
yang sering dialami ibu hamil.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Karies
dan Penyakit periodontal telah diteliti mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Penyakit periodontal tersebut mempengaruhi pertumbuhan
janin melalui infeksi sistemik dan peningkatan mediator inflamasi, sehingga
dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Kesehatan
gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil juga dapat meningkatkan resiko
pre-eklamsia (keracunan kehamilan).
C.
1. Pregnancy epulis (Pyogenic Granuloma of
Pregnancy)
2. Perubahan pola makan pada
awal kehamilan dengan mengkonsumsi makanan manis dan asam untuk mencegah mual,
meningkatkan resiko bumil mengalami caries (lubang) gigi. Lebih parah lagi
apabila bumil tidak dapat menyikat gigi karena mual.
3. Hilangnya permukaan email
gigi karena proses erosi akibat mual dan muntah berulang selama proses
kehamilan, sehingga menyebabkan gigi lebih sensitive.
4. Gigi goyang. Mobilitas gigi
meningkat pada akhir kehamilan karena adanya pergeseran mineral dalam lamina
dura. Hal ini dapat diperburuk dengan adanya penyakit periodontal (jaringan
penyangga gigi).
5. Penyakit periodontal. Bumil
dengan penyakit periodontal dikaitkan dengan resiko persalinan premature.
D.
Perawatan
Gigi pada Ibu Hamil.
Menurut
penelitian bahwa pada umur kehamilan Trimester ke-2 (13-21 minggu) adalah
Esensial Dental Treatment tidak berhubungan dengan peningkatan resiko ampak
buruk secara medis pada bumil dan janin. (Bryan S et al, 2008)
E.
bumil adalah pada trimester ke-2 (13 – 24
minggu)
B. Baby bottle
caries / Karies Botol Susu
Baby bottle caries yang lebih dikenal dengan istilah “ Gigis”
adalah karies yang biasa terjadi pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan
menghisap susu botol sampai tertidur.
Ciri khas karies ini pada awalnya yaitu
tampak adanya bercak-bercak kuning kecoklatan bahkan sampai menghitam, khususnya
pada gigi-geligi depan atas. Lama-kelamaan gigi-geligi yang berubah warna tersebut
akan berlubang dan hancur dengan sendirinya serta menimbulkan rasa ngilu/ sakit
gigi.
Hal ini terjadi akibat penumpukan susu pada
sisi belakang gigi depan atas si anak yang minum susu menggunakan botol
menjelang tidur dan bahkan sampai tertidur. Para orangtua seringkali tidak
menyadari hal ini atau mungkin mereka mendapatkan kesulitan untuk membersihkan
sisa susu yang masih menempel karena takut membangunkan si anak dari tidurnya.
C. Akibat
Yang Ditimbulkan Oleh Baby bottle caries :
1)
Rasa ngilu/ sakit spontan pada gigi yang karies
2)
Abses pada gusi
3)
Kesulitan pengunyahan
4)
Bau
mulut
5)
Kesulitan pengucapan kata, terutama yang mengandung huruf konsonan
seperti : S, F, V, W, T dan H, sehingga kemampuan bicara terganggu.
6)
Penampilan wajah anak yang kurang baik.
III. Pembahasan.
Baby bottle caries
mengenai hampir semua kelompok sosial-ekonomi. Anak-anak yang sulit tidur
biasanya menjadikan botol susu sebagai kompensasi mendapatkan ketenangan. Botol
susu ini biasanya selain berisi susu, bisa juga berisi cairan fermentasi
kabohidrat lainnya seperti juice dan vitamin C.
Beberapa
cara pencegahan baby bottle caries :
1 1) Bersihkan gigi anak terutama bagian depan gigi-geligi
atas dengan menggunakan saputangan kecil/ kassa steril yang dibasahkan, setiap
kali anak selesai menghisap susu botolnya sampai tertidur.
2)
Bila anak sudah berusia 1 tahun, hentikan kebiasaan
menghisap susu dengan botol dan gantilah
dengan gelas/ cangkir susu.
3)
Membatasi makan makanan yang mengandung gula dan
bentuknya lengket, seperti permen, coklat, biscuit, kue,dll.
4)
Ganti cemilan anak dengan buah-buahan yang berserat dan
banyak mengandung air seperti apel, pir, jeruk, semangka,dll
5)
Bilas/ beri air putih pada anak setiap selesai makan apa
saja (kalau bisa dengan berkumur).
6)
Ajarkan dan temani anak untuk menyikat giginya, terutama
sebelum tidur malam.
7)
Biasakan anak mengunjungi dokter gigi/ Dokter Spesialis
Gigi Anak sejak awal dan lanjutkan kunjungan berkala setiap 4 atau 6 bulan.
8)
Gigi anak yang sudah terlanjur karies perlu diperbaiki
dengan penambalan.
Gb.1 Baby bottle caries Gb.2 Gigi sesudah ditambal
IV. Kesimpulan dan Saran
Pengetahuan dan
tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
sangat menentukan status rongga mulut dan kesehatan ibu hamil serta janinnya.
Biasanya
para orang tua akan mengalami kesulitan dalam menghilangkan kebiasaan ini
karena si anak akan tetap meminta botol susunya. Bahkan kadang mereka tidak
tega untuk menghentikan kebiasaan anak menghisap susu botolnya, karena dianggap
ketenangan psikis anak akan terganggu.
Namun
perasaan seperti ini perlu dipertimbangkan kembali demi kebaikan buah hati kita
sendiri nantinya, khususnya demi kelangsungan kesehatan giginya.
REFERENSI :
Drummond, B., dkk., 2003, Dental Caries and Restorative
Paediatric Dentistry, dalam Handbook of
Pediatric Dentistry, Cameron, A.C. dan Widmer, R.P., 2nd Ed., Sydney, Mosby, p: 342-50.
Lopocki, S., Starr, S., Kingston, I., Hemmings,
J., Speech and Language Development dalam
Handbook of Pediatric Dentistry, Cameron, A.C, dan Widmer, R, Mosby- Wolfe,
London, Philadelphia, St Louis, Sydney,
Tokyo,1997, p :307-314.
Rinaldi, B.U.,
Kelainan Jaringan Keras dan Lunak Rongga Mulut Terhadap Kejelasan Bahasa
dan Bicara Pada Anak, Jurnal
Kedokteran Gigi Anak, Vol: II, No: 1, Januari
2001,
p: 1-8.
BIODATA :
Nama: drg. Hellen Amalia, SpKGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar