GIGI SEHAT ANAK |
Usia anak merupakan masa keemasan untuk tumbuh kembang, baik secara pertumbuhan mental maupun fisik. Masa pertumbuhan fisik anak harus diperhatikan sejak dini karena akan mempengaruhi bentuk anatomi kelak ketika dewasa. Salah satu diantaranya adalah pertumbuhan gigi. Gigi merupakan organ yang sangat penting karena memiliki fungsi pencernaan makanan, selain itu juga mempengaruhi faktor estetika (keindahan/kecantikan). Oleh karena itu perhatian khusus pada gigi anak (gigi susu) penting untuk terus dijaga. Upaya tindakan untuk secara rutin menjaga perawatan gigi anak dapat dilakukan dengan rutin berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis anak (Sp. KGA) sehingga dalam melakukan dapat dengan baik dan benar, ataupun apabila ada masalah dapat segera diatasi. Perawatan
gigi pada masa anak-anak sangat penting karena kondisi gigi susu (gigi
decidui) saat ini sangat menentukan keadaan gigi-gigi permanent
penggantinya. Beberapa fungsi dan peran gigi susu adalah :
1. Fungsi Pengunyahan (mastikasi)
Anak yang sering sakit gigi tentu akan malas untuk mengunyah makanan,
hal ini berdampak pada asupan gizi yang tentunya sangat dibutuhkan
anak-anak mengingat masa anak-anak adalah masa aktif pertumbuhan dan
perkembangan. Disamping itu berdampak pula terhadap pertumbuhan
rahang. Rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena fungsi pengunyahan
yang juga tidak maksimal, mengakibatkan gigi-gigi permanen penggantinya
kekurangan ruang sehingga gigi berjejal (crowded), posisi gigi depan
maju (prostrusi)
2. Fungsi Bicara (fonetik)
Gigi berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti
F,V,S,Z,Th. Ketika gigi, terutama gigi depan hilang/rusak berat maka
pelafalan beberapa huruf akan kurang tepat (cedal).
3. Fungsi kecantikan (estetik)
Anak dengan gigi utuh dan rapi akan terlihat semakin cantik/tampan.
Yang perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika teman-temannya
mengolok dengan sebutan ‘ompong’ karena giginya gigis (rampant) dan
tinggal akar.
4. Fungsi mempertahankan ruang dalam lengkung gigi.
Sebagai persiapan
pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi
permanen. Gigi susu karena suatu sebab terpaksa dicabut sebelum
waktunya, maka gigi yang terletak di depan/ belakangnya akan bergeser ke
ruang bekas gigi yang dicabut. Hal ini mengakibatkan gigi permanent
kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanent akan kehilangan
penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah.
Orang tua perlu terus melakukan perhatian dan meningkatkan pemahamannya untuk menjaga gigi putra-putrinya pada usia dini. Mengingat pentingnya gigi susu, maka orangtua dapat mengkonsultasikan
keadaan gigi buah hatinya pada dokter gigi spesialis kedokteran gigi
anak. Dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak juga akan mendetaksi
kecenderungan terjadinya posisi gigi yang tidak normal (maloklusi)
akibat kebiasaan buruk yang dilakukan anak seperti menghisap ibu jari,
bernafas melalui mulut, menggigit-gigit kuku, kerot di waktu malam, dll.
Upaya menjaga dan merawat gigi anak memerlukan kerjasama antara orang tua dan dokter. Dokter spessialis kedokteran gigi anak akan
memotivasi anak untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut,
sehingga kemungkinan terjadinya kelainan pada gigi anak dapat dicegah.
Orangtua diharapkan membawa buah hatinya untuk control ke dokter
spesialis konservasi gigi anak setiap 3 – 6 bulan sekali, terlebih
antara usia 5-12 tahun ketika terjadi pergantian gigi susu ke gigi
permanent. Hal ini untuk menghindari terjadinya persistensi (gigi auau
belum tanggal, gigi permanent telah tumbuh).
Dengan perawatan dan perhatian yang terus menerus pada gigi anak maka orang tua akan dapat menjadikan gigi putra-putrinya menjadi sehat, rapi dan indah sehingga dapat menyempurnakan fungsi dan estetika dari organ gigi anak.
(Drg. Hellen Amalia, Sp.KGA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar